SENJANG BUDAYA SASTRA INDONESIA: Sajak Senjang

Senin, 13 April 2009

Sajak Senjang

AVATAR DALAM PEMILU
Oleh; Muhammad Sayyidul Barqy*)

Kepala botak...jelas Avatar
Tapi bukan semua botak ....Avatar namanya
Kalau pemilu di lantak...jguaaar!
Bagi-bagi uang pada rakyat....malah golput pemenangnya!

Bison gendut bisa terbang
Engkau gendut banyak makan
Siapa pun jadi pemenang
Tolong kami jangan kelaparan

Jailangkung berteman dengan Avatar
Kapan ketemunya? main kelereng dalam mimpi
Wahai bung! Jangan cuman berkoar-koar
Kapan duduknya? engkau petantang-petenteng
mencari siapa di kibuli lagi

Pemilu ya pemilu
Avatar kepala botak berpanah lancip di jidat
Penipu ya penipu
Terus berkoar, terus melantak menjual rakyat

Oooooh......huuuuwah!
Avatar membaca, merapal mantra
Oooooi.......sudahlah!
Engkau terus berkoar, mulutmu sangat berbisa!

Jogya, 9 April 2009
*) penulis orangnya kecil nyalinya besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOLOM TADARUS SASTRA

Esay

Oleh: Kiki*)

-Senyumku Belum Tulus-

betapa banyak senyum yang telah kusebarkan

akan tetapi teramat banyak dari senyuman itu

bukan berupa ketulusan….

betapa sulit ternyata menebar senyum yang agar orang lainpun merasakan senyumanku seolah dialah yang terenyum

selama ini hanya keterpaksaan membalas dari senyumanku karena takut padaku…

yach,..karena senyumanku ternyata belum tulus untuk mereka

-Lobang Bekas paku-

hari ini aku mencabut paku yang menempel di kandang

“akan aku selesaikan sampai sebelum zuhur” gumamku.

berselang satu dua paku telah kucabut, datang tamu kurasakan mengusik . kutinggalkan dan kubiarkan pekerjaanku.

“Pekerjaan yang tertunda”, gerutuku lagi.

saat ku ulangi lagi pekerjaanku yang tertunda, aku jengkel, paku sudah terpasang kembali menjadi rapi, “mmh, pasti ada yang memakunya kembali”

“eei, siapa yang memaku ini lagi…” teriakku.

dari arah yang tak jauh anakku mendatangi dengan perasaan penuh salah.

“maaf ayah, aku kira ayah tadi sedang bikin pagar maka aku bantu ayah biar cepat selesai, kan tinggal dua lagi yang ayah belum pasang”

“yah sudah, aku maafkan lain kali jangan ulangi lagi ya”

Aku kembali mengulangi pekerjaan dari nol paku telah kucabut, lobang bekas paku bertambah lebar…………aku terhenyak…….ooh jadi kalau kita bersalah pada orang, mesikipun sampai sepuluh kali kita bersalah …dan sepuluh kali minta maaf, sepuluh kali pula maaf diberikan, masih akan tetap meninggalkan kesan dihati seperi lobang–lobang paku yang tercabut, menganga dan bertambah lebar.

-Penggali Kubur -

Aku datang kekuburan untuk berziarah, aku bertemu dengan penggali kubur dia bertanya.

" siapa yang mati mas"

"tidak ada, aku hanya datang untuk berziarah"

"kalau begitu lain kali datanglah dengan membawa orang mati, biar aku dapat hasil dari menggali kuburannya"

"baiklah besok aku datang lagi kesini" jawabku meninggalkan penggali kubur yang nampak bengong dengan kata-kataku, dan keesokan harinya aku datang menepati janjiku, penggali kubur langsung semangat menghampiriku

"kau pasti datang membawa upah untuk menggali kuburkan?"

"yah begitulah seperti yang kau duga"

"baik upahnya 300 ribu, bagaimana?"

"oke, dan ini aku bayar lunas" jawabku sambil menyerahkan uang yang aku ambil dari saku celanaku.

Kemudian aku mencari tempat duduk sambil menunggu penggali kubur selesai mengerjakan pekerjaannya, “dia semangat sekali!” bathinku. Setelah pekerjaannya selesai aku segera menghampiri sang penggali kuburan.

"bagaimana mas, selesai?" tanyaku

"beres bos!"

"baiklah kalau begitu, sekarang saya mau pulang"

"lho mas, sebenarnya kuburan ini untuk siapa?"

"untukku" jawabku, “kamu kemarin berkata kalau kesini lagi jangan Cuma ziarah, tapi harus yang menggembirakanmu.iya. Kan?”

"baru kali ini aku sangat bahagia, dan menemukan orang mati yang aku senangi" kata penggali kubur rada bingung.

"kenapa kamu senang?"tanyaku kemudian.

"habis selama ini orang datang kesini sambil menangis, pulangnya juga menangis, tapi kamu datang dengan ketawa dan pulang juga dengan ketawa"

“oalaah”

Kholaq wa Ja'ala

Tuhan maha hebat

Kita serba hebat, sehebatnya hebat

Tuhan maha tahu

Kita serba tahu, setahunya tahu

Maha, maha, maha....

Serba, serba, serba....

Sekadar, sekadar, sekadar....

Kholaq; maha tanpa bantuan, maha tanpa meniru, maha tanpa pendahulu

Ja'ala; serba yang terpaut imagination, serba yang menuqil (nyontek), serba yang serba memalsu pendahulu

*) Penulis Orang Sumatera-Selatan

SENJANG BUDAYA SASTRA INDONESIA

SELAMAT DATANG DI SENJANG BUDAYA SASTRA

Senin, 13 April 2009

Sajak Senjang

Tidak ada komentar:

KOLOM BUDAYA

"KEBERSAMAAN"

"GERBANG SELATAN RATU KIDUL"

KOLOM TADARUS SASTRA

Tadarus Sastra

BISAKAH MENIKAH DENGAN JIN?

saya dan Mbah Sut

Pentas "Santri Mbalule"

Penulis Novel "UMANG"

INFORMASI

PROFIL SINGKAT

Pengikut

Arsip Blog

Novel Umang Bisakah di sebut novel petualang dan sufi